Menteri dan Jajaran Pariwisata Turun Tanggapi Petisi 'Basmi Polusi Suara di Canggu'

    Menteri dan Jajaran Pariwisata Turun Tanggapi Petisi 'Basmi Polusi Suara di Canggu'
    Konferensi pers usai rapat sidak 'basmi kebisingan di Canggu'

    BADUNG - Canggu yang memiliki pesona destinasi baru berkembang yang merupakan konon hijrahnya para tamu dari Kuta - Seminyak dan sekitarnya untuk mencari destinasi baru kepinggir. Canggu juga merupakan wisata wilayah yang memiliki pemandangan persawahan sekaligus pantainya. 

    Ada surat dari Justin Guariglia mantan fotografer dan editor kontributor National Geographic Traveler Magazine yang bersurat ke Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia), Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDIP), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif), I Wayan Koster (Gubernur Bali), Nyoman Giri Prasta (Bupati Kabupaten Badung), Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT) (Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat), Nyoman Kenak (Ketua Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Bali), yang berisi memprotes kondisi Bali terutama Canggu, Badung.

    "Apa yang saya saksikan bukanlah pembangunan berkelanjutan tetapi penghancuran massal alam dan budaya Bali, " tulisnya dalam suratnya, Kamis (01/09/2022).

    Ia juga menceritakan dalam suratnya, Bali berada di ambang penurunan yang cepat dan tajam. Alih-alih menjadi surga di bumi, dihiasi dengan pantai dan kuil yang indah, sekarang menjadi tempat bangunan menghiasi pantai dengan pengeras suara raksasa memainkan musik keras, siang dan malam. Bar dan klub pantai ada di mana-mana sangat buruk di Canggu.

    "Pada kunjungan terakhir saya, dengan keluarga saya, tidak ada yang bisa tidur dan kami harus meninggalkan hotel"

    Menanggapi hal itu, menteri Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menghadiri langsung pertemuan dengan jajaran pemimpin masyarakat adat, pariwisata dan lainnya untuk melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) yang dilakukan bersama Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda).

    "Kita utamakan penyelesaian masalah ini dengan cara Local Wisdom kearifan lokal atau secara adat"

    Turunnya Menteri dan jajarannya memperhatikan hal ini adalah suatu upaya dalam menjaga kenyamanan bersama dalam mencapai kesepakatan bersama.

    "Solusinya sudah membuat MOU antara Pengusaha Akomodasi, dan Pengusaha Beach Club yg di fasilitasi oleh pihak Perbekel dan Jero Bendesa, yakni disable suara max 70 disable. Jam buka yang out door disepakati jam 01.00. untuk musiknya dan sedangkan clubnya bisa sampai jam 03.00, "ungkap Wagub yang juga hadir, Sabtu (17/09/2022), di sebuah hotel di Badung.

    MOU ini dibuat karena ada kekosongan dalam SE Bupati, tidak adanya yang mengatur tentang Beach Club. Yang ada dalam SE Bupati Badung adalah pengaturan tempat hiburan seperti karaoke, diskotik dan SPA.

    "Akan diusulkan agar segera merevisi SE untuk disesuaikan perkembangan atau kebutuhan pariwisata dan semuanya ini dibawah PHRI"

    Pihak Bendesa Adat Canggu Wayan Suarsana yang hadir saat itu juga mengatakan bahwa Canggu baru saja berbenah dari pandemi yang hampir menutup semua usaha di wilayahnya.

    "Kita baru berbenah akibat Pandemi kemarin, ada baiknya dicarikan solusi yang terbaik. Ini juga akan dilakukan kontrol lebih ketat oleh desa adat dan saat ini telah dibentuk Bakamda, "ungkapnya. (Ray)

    badung bali
    Ray

    Ray

    Artikel Sebelumnya

    PERADI SAI Akan Berikan Pendampingan Hukum...

    Artikel Berikutnya

    Media Gathering Atlas Beach Fest, Gelar...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Kenapa Lapor Lagi? Emangnya Kantor Pajak Kerja Apa?

    Follow Us

    Random

    Tags

    Voting Poll